top of page
  • EH

Anatomi erupsi eksplosif (Seri kuliah vulkanologi: Erupsi eksplosif II)

Updated: Mar 26, 2020


In the era of 4G, I truly wish you've all seen this video of Merapi eruption in March 3, 2020 making its round on twitter and (perhaps) facebook. Video di bawah, diambil dari kamera BPBD Sleman. Rilis BPPTKG menyebutkan bahwa erupsi ini terjadi pukul 05.22 WIB, durasi 450 detik, tinggi kolom erupsi 6000 meter, dan awanpanas guguran (pyroclastic flow) ke arah Kali Gendol (S-SE) sejauh <2 km.

Dan di bawah ini, ada video lain, masih dari Merapi, erupsi tanggal 13 Februari, 2020.

Apa saja yang bisa dilihat dari kedua video di atas?


Di bawah adalah foto yang diambil tahun 2010. Awan dari kolom erupsi tertiup angin ke arah S-SW.

Hal apa lagi yang kalian lihat jelas di video dari erupsi Februari dan Maret 2020?

Eruption/volcanic lightning biasanya terjadi karena di dalam kolom awan erupsi ada partikel piroklastik (tephra) yang saling bertubrukan satu sama lain menimbulkan elektrik statis.

Bending awan kolom erupsi tahun 2010 seperti di foto atas dikontrol oleh arah angin pada saat erupsi berlangsung.


Magma di dapur magma kondisinya mirip seperti minuman bersoda di dalam kaleng/botol yang masih tertutup rapat. Ada kandungan gasnya dissolved di dalam magma karena pressurized. Pada saat tutup dibuka, gas yang tadinya terlarut akan mulai exsolve, dan mengalami vesikulasi. That's when you hear csssttt sound when you open a can of soda.


Di gunung api, fragmentasi melt/magma akan terjadi dan menghasilkan material piroklastik yang akan tererupsi ke luar dari vent. Intensitas dan laju fragmentasi akan sangat dipengaruhi oleh kandungan gas dalam magma. Sebagai contoh, dengan 4-5% dissolved gas pada magma yang bersifat silisic, fragmentasi akan mulai pada kedalaman ~1 km (~300 bars).

Seperti gambar di atas, ada tiga bagian utama dari kolom erupsi:


(1) Gas thrust region

Berisi campuran gas dan fragmen, menjadi pendorong utama naiknya awan erupsi.

(2) Convective region

Kolom erupsi akan mengambil udara sekitar kolom, memanaskannya, mengurangi densitas plume, menyebabkan plume menjadi buoyant dan terus naik ke atas.

(3) Umbrella region

Kolom erupsi akan terus naik ke atas, sampai batas maksimal saat densitasnya sama dengan udara/atmosfer sekitar dan membentuk sebaran lateral.


HB adalah tinggi batas bawah umbrella region, dan biasanya (pada erupsi yang ebrsifat plinian) terbentuk pada batas antara atmosfer dan troposfer. Inilah alasannya abu yang sangat halus akan sangat mudah terbawa oleh jet stream sampai jarak ratusan km dari gunung api yang meletus.

667 views0 comments

Comments


bottom of page